Mencoba Web Browser "Mini" pada Perangkat Android
Saya adalah pengguna setia Firefox entah di Android maupun perangkat PC, namun jika dibandingkan dengan di PC, Firefox Android terasa lebih inferior.
Kenapa tidak? Lha wong Android saja isinya Google semua, browser pun isinya Chrome, dengan engine Chromium otomatis engine ini dibuat pas saklek dengan sistem operasinya. Hal ini diperparah dengan banyaknya website yang “menganjurkan” untuk menggunakan Chrome.
Aplikasi jenis ini sebenarnya banyak, sangat banyak, karena sebenarnya kan aplikasi ini cuma sebagai wrapper dari Android Web View (yang intinya juga chrome). Salah satu yang terkenal saya kira adalah Via Browser. Di postingan ini saya akan membahas beberapa diantaranya Via Browser, X Browser, Pluma Browser dan terakhir Hermit.
Awalnya saya ingin membuat postingan ini dengan bahasa deskriptif, namun karena saya sangat rajin, jadi saya akan mencoba to the point untuk menjelaskan ini dengan tabel. Perlu diketahui juga bahwa beberapa poin merupakan opini saya, dan fitur standar yang ada di browser manapun tidak akan saya tulis disini.
Fitur | Via browser | X Browser | Pluma Browser | Hermit |
---|---|---|---|---|
Custom Home Page (BG, Image, Color) | ✓ | ✓ | ✗ | n/a (fokus ke “lite app” jadi tidak ada kustomisasi) |
Browser Sync | Server / Webdav | Local / Server | ✗ | ✗ |
Custom UA | ✓ | ✓ | ✗ | ✓ |
Custom Adblock Filter | ✓ | ✓ | partial (support adblock, namun daftar dari bawaan) | ✓ |
Dark / Night Mode | ✓ | ✓ | ✗ | ✓ |
Translate | ✓ (built-in) | ✓ (via user script) | ✗ | ✗ |
User Script | ✓ | ✓ (bisa tampil menu pada “tools”) | ✗ | partial? (beberapa skrip saya tidak bisa berjalan) |
ke-smooth-an | Mantab | Oke | Mantab | Kaku? |
Mungkin ini dulu, jika kamu tanya ke saya pilih mana? saya ingin pilih X Browser karena ketika kita install script, kita bisa membuka menu script nya, namun karena X Browser tidak memiliki backup ke webdav seperti Via Browser, saya memilih Via Browser untuk menjadi browser kedua di perangkat smartphone saya.