A personal journal.

Rclone atau Cryptomator?

Published on: 30/12/2022 • Updated on: 13/05/2025 • 1 min read

Mengenkripsi file merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga keamanan file pribadi Anda saat disimpan di layanan penyimpanan cloud. Ada banyak aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengenkripsi file sebelum di-upload ke layanan penyimpanan cloud, seperti rclone dan Cryptomator.

Namun, bagaimana cara memilih aplikasi enkripsi yang tepat untuk kebutuhan Anda? Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu Anda memutuskan antara rclone atau Cryptomator:

Platform yang didukung:

Rclone tersedia untuk sistem operasi Windows, MacOS, dan Linux, Android, IOS, dan lainnya (bisa di cek sendiri di web rclone) sementara Cryptomator hanya tersedia untuk sistem operasi Windows, MacOS, dan Linux. Jika Anda menggunakan sistem operasi lain seperti Android atau iOS, maka Rclone mungkin pilihan yang lebih baik bagi Anda.

Teknologi enkripsi yang digunakan:

Rclone menggunakan teknologi enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) untuk mengenkripsi file, sementara Cryptomator menggunakan teknologi enkripsi AES-256 dan end-to-end encryption untuk memastikan bahwa file yang terenkripsi tidak dapat dibaca oleh siapa pun selain Anda, bahkan oleh pihak yang menyediakan layanan penyimpanan cloud.

Jika Anda mencari sebuah aplikasi enkripsi yang menggunakan teknologi enkripsi yang lebih canggih, maka Cryptomator mungkin pilihan yang lebih tepat bagi Anda.

Audit keamanan:

Cryptomator sudah di audit secara eksternal, sedangkan Rclone belum. Jadi bagi kamu yang mengedepankan keamanan data, kamu bisa mempercayakan keamanan data itu kepada Cryptomator, meskipun Rclone juga sudah cukup mumpuni.

Cara kerja:

Rclone memungkinkan Anda mengenkripsi file satu per satu dengan menggunakan perintah terminal atau Command Prompt, sementara Cryptomator membutuhkan Anda untuk membuat sebuah “vault” (peti) yang berisi file-file yang ingin Anda enkripsi, lalu menambahkan file ke dalam vault tersebut dengan menyeret dan menempelkan file tersebut ke jendela Cryptomator.

Fleksibilitas:

Dengan cara kerja Rclone di atas, maka tidak dimungkinkan untuk melakukan perubahan kata sandi secara on-the-fly, alias kamu mau tidak mau harus meng-enkripsi ulang seluruh file yang sudah kamu enkripsi (bayangkan jika filenya sudah di upload ke salah satu penyimpanan awan, kamu harus download dan upload lagi).

Berbeda dengan Cryptomator, karena mereka menggunakan “daftar isi”, maka perubahan kata sandi dapat dilakukan secara on-the-fly tanpa mengubah / mengenkripsi ulang file anda. Lebih fleksibel mana? saya pilih Cryptomator.

Jika Anda mencari sebuah aplikasi enkripsi yang mudah digunakan, maka Cryptomator mungkin pilihan yang lebih tepat bagi Anda.