Solusi Gagal Instal Linux di PC dengan RAM Kecil
Laptop jadul memang susah diajak jalan. Namun, banyak sistem operasi yang menjanjikan bahwa perangkat yang sudah lemah ini masih layak untuk dijalankan. Ada beberapa cara, misalnya kita menggunakan sistem operasi lawas (saya tidak tahu mengapa ini masih menjadi jawaban andalan para teknisi di sekitar saya), menginstal Linux, atau lebih modern lagi, menginstal ChromeOS Flex.
Saya masih sangat ingat sekali dahulu, orang ahli komputer yang saya tanya pasti bilang, “pakai Linux saja, enteng!” Padahal tidak semua Linux bisa enteng. Yang dulu suka install KDE, mana suaranya!! (Tentu KDE sekarang tidak seberat dulu, 11-12 dengan Gnome lah.)
Ok, mari kita kembali ke pokok masalah kita hari ini. Bagi kamu yang menginstal Linux di PC/laptop dengan kapasitas RAM < 2GB (sebenarnya 2GB, tapi sekitar 75% dari RAM tidak bisa dipakai oleh OS), pasti installer-nya crash di tengah jalan.
Dari hasil pencarian saya, tidak ada jawaban yang memuaskan. Alasannya sederhana, siapa juga yang masih menggunakan laptop dengan RAM kurang dari 2GB? Saya!
Meski begitu, ada pertanyaan di sebuah forum EndeavourOS yang menyatakan bahwa Calamares installer meminta minimal 2.4GB RAM untuk menginstal OS, saya menggunakan mesin 2GB. Mungkin ini adalah penyebabnya! Laptop saya kurang RAM!
Solusinya? Pada sistem Linux, ada yang namanya swap yang
berfungsi sama seperti pagefile di Windows, di mana OS akan
memindahkan beberapa cache dari RAM ke swap jika
diperlukan, yaitu ketika RAM kurang.
Nah, sebelum kita menginstal Linux, kamu bisa menggunakan
gparted (biasanya sudah terinstal di live ISO-nya) untuk
membuat satu partisi swap langsung.
Misal:
- buat
swapdi/dev/sda3dengan ukuran partisi 3Gb. sudo swapon /dev/sda3- lanjut install linux
- profit!
3 langkah di atas dan kamu akan dengan sukses menginstal Linux di laptop dengan RAM < 2GB. Meskipun pada akhirnya kamu akan merasakan bahwa komputer dengan kecepatan prosesor 1GHz dan RAM di bawah 2GB akan menguji kesabaran jika digunakan lama.
Selamat mencoba!